Menavigasi Penyesuaian Perdagangan dengan Strategi Rantai Pasokan yang Lebih Cerdas

Menavigasi Penyesuaian Perdagangan dengan Strategi Rantai Pasokan yang Lebih Cerdas

Rantai pasokan Asia sedang mengalami transformasi seiring meningkatnya perdagangan di kawasan ini dan munculnya hub manufaktur di Asia Tenggara sebagai alternatif yang kompetitif. Asia telah menjadi salah satu jaringan perdagangan paling terhubung di dunia, kedua setelah Uni Eropa. 

Pada tahun 2024, perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 60% perdagangan di Asia dilakukan dengan mitra dagang regional, meningkat dari 53% pada tahun 2000. Pangsa perdagangan intra-regional ini diperkirakan akan tumbuh hingga 65% atau US$400 miliar per tahun pada tahun 2030.

Secara khusus, hubungan ekonomi antara Tiongkok dan ASEAN telah menguat secara signifikan. Pada tahun 2024, nilai perdagangan bilateral mencapai RMB5,67 triliun (US$778,6 miliar), meningkat 8,8% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini memperkuat posisi ASEAN sebagai mitra dagang utama Tiongkok selama lima tahun berturut-turut.

Di saat yang sama, bisnis harus menavigasi lingkungan perdagangan yang kompleks akibat perubahan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan gangguan rantai pasokan. Sebagai tanggapan, banyak perusahaan kini merancang ulang basis produksi mereka untuk meningkatkan ketahanan dan mengurangi risiko.

Perubahan Tren Perdagangan dan Manufaktur

Meski Tiongkok tetap menjadi pusat manufaktur yang dominan, Asia Tenggara juga semakin berkembang. Negara-negara seperti Singapura, Vietnam, Indonesia, dan Thailand menarik investasi di industri bernilai tinggi, termasuk semikonduktor, elektronik, dan manufaktur otomotif.

Misalnya, Koridor Ekonomi Timur di Thailand menarik perusahaan otomotif, Cebu di Filipina menjadi Hub produksi elektronik, Jawa Tengah di Indonesia memperluas sektor tekstil dan garmen, sementara Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ) menarik investasi besar di sektor elektronik, jasa keuangan, dan manufaktur.


Keunggulan yang Tak Terbatas
Keunggulan yang Tak Terbatas
Keunggulan yang Tak Terbatas

Perubahan regional ini semakin diperkuat oleh perjanjian perdagangan yang meningkatkan akses pasar dan integrasi ekonomi. Pakta perdagangan seperti Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) mempermudah arus perdagangan dan mengurangi hambatan. Perjanjian-perjanjian ini membantu bisnis dalam mendiversifikasi rantai pasokan mereka dan membangun posisi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

Lonjakan E-Commerce Membentuk Ulang Rantai Pasokan

Perilaku konsumen online juga memainkan peran besar dalam menata ulang rantai pasokan. Asia merupakan tempat bagi lima dari 10 pasar ritel online terbesar di dunia, dan e-commerce di kawasan ini diperkirakan akan melampaui US$7 triliun pada tahun 2030.

Pertumbuhan pesat ini telah membawa perubahan signifikan dalam perilaku berbelanja. Secara tradisional, musim puncak ritel berlangsung dari 11.11 (11 November) hingga Tahun Baru Imlek. Namun, dengan permintaan e-commerce yang berlangsung sepanjang tahun, bisnis perlu meninjau ulang strategi perencanaan inventaris dan perkiraannya.

Agar tetap kompetitif, perusahaan mulai beralih dari model inventaris konvensional "tepat waktu" ke strategi seperti "berjaga-jaga" dan "produksi berdasarkan perkiraan". Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi, memungkinkan bisnis untuk menanggapi fluktuasi permintaan sambil mempertahankan efisiensi biaya. Kemampuan untuk meningkatkan skala operasi secara dinamis kini menjadi keunggulan utama di pasar yang terus berkembang.

Teknologi Sebagai Keunggulan Kompetitif

Keunggulan yang Tak Terbatas
Keunggulan yang Tak Terbatas
Keunggulan yang Tak Terbatas

Dalam lanskap operasi bisnis yang berubah dengan cepat, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap gangguan kini menjadi kunci bagi perusahaan. Perusahaan perlu melakukan perencanaan skenario komprehensif untuk menghadapi kejadian tak terduga, mulai dari cuaca ekstrem hingga guncangan ekonomi. 

Untuk menghadapi tantangan ini, bisnis kini semakin mengandalkan teknologi dan solusi berbasis AI. Alat-alat ini meningkatkan akurasi dalam perkiraan, perencanaan skenario, dan manajemen risiko—membantu perusahaan tetap selangkah lebih maju dalam menghadapi gangguan.


Saat ini, solusi berbasis AI mengubah manajemen rantai pasokan dengan memungkinkan bisnis untuk mengantisipasi risiko, memprediksi pergeseran permintaan, dan mendiversifikasi operasi mereka dengan lebih presisi. Dengan memanfaatkan wawasan ini, perusahaan dapat menyederhanakan logistik, mengoptimalkan inventaris, dan beradaptasi terhadap fluktuasi pasar, memastikan ketahanan dalam lingkungan yang tidak dapat diprediksi.

Memperkuat Jaringan Logistik untuk Pertumbuhan Masa Depan

Dalam lingkungan perdagangan yang dinamis, makin tinggi fleksibilitas yang diintegrasikan bisnis ke dalam rantai pasokan mereka, makin siap mereka dalam menghadapi gangguan dan pulih dengan cepat. Salah satu elemen penting dari kemampuan beradaptasi ini adalah kekuatan infrastruktur logistik bisniss.

Saat bisnis mendiversifikasi rantai pasokannya, perusahaan memerlukan akses ke jaringan transportasi yang dapat mengikuti pola perdagangan yang terus berubah, dengan konektivitas yang andal, cepat, dan fleksibel ke pasar utama. 

Untuk memenuhi kebutuhan ini, FedEx telah memperluas jaringannya. Misalnya, kami baru saja meningkatkan konektivitas antara Asia Tenggara dan AS dengan meluncurkan penerbangan langsung pertama kami dari Singapura ke Anchorage, serta penerbangan 737F yang menghubungkan Kuching di Malaysia ke Singapura, memperluas akses bisnis ke jaringan global kami.


Keunggulan yang Tak Terbatas
Keunggulan yang Tak Terbatas
Keunggulan yang Tak Terbatas

Selain itu, kami menambahkan penerbangan yang beroperasi empat kali seminggu dari Kota Ho Chi Minh, menghubungkan Asia dan Eropa melalui FedEx Asia Pacific Hub di Guangzhou, Tiongkok, dan memperluas penerbangan kargo dari Qingdao dan Xiamen ke AS, memberikan akses rute perdagangan internasional yang lebih baik. Peningkatan strategis ini memungkinkan perusahaan lintas industri mengirimkan barang dengan lebih efisien. 

Masa depan perdagangan global akan dibentuk oleh ketahanan dan kemampuan adaptasi dari rantai pasokan Asia. Bisnis yang memprioritaskan diversifikasi regional, pemanfaatan teknologi, dan jaringan logistik yang kuat akan memiliki posisi terbaik untuk berhasil dalam lanskap ekonomi yang terus berkembang.

Selengkapnya dari Small Business Center

Mengapa bisnis kecil memilih untuk bekerja dengan FedEx

Mulai dari pengiriman yang andal hingga pengalaman pengiriman yang lancar dan layanan yang mudah digunakan, baca selengkapnya tentang bagaimana FedEx dapat meningkatkan bisnis Anda.


UMKM memanfaatkan peluang pertumbuhan di Asia-Pasifik

Kenali pemenang FedEx 2024 SBGC, memicu pertumbuhan Asia Pasifik. Perusahaan rintisan ini memperbaiki deteksi kanker, meningkatkan ketahanan pangan, mengatasi infrastruktur.